Hakikat Fisika dan Kerja Ilmiah


HAKIKAT ILMU FISIKA

Sains merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang gejala-gejala alam yang terjadi. Mempelajari sains berarti mempelajari cara memecahkan masalah dari gejala gejala alam yang dialami manusia. Salah satu cabang sains adalah Fisika. Apakah yang dimaksud dengan fisika? istilah “fisika” berasal dari istilah bahasa Yunani “fysis”, yang artinya “alam”. Dalam hal ini, fisika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (sains) yang berisi kajian tentang sifat dasar materi (zat) dan energi serta interaksi antara materi (zat)dengan energi tersebut. Di dalam fisika, sifat dasar suatu materi (zat) dan interaksinya dengan energi dideskripsikan berdasarkan gejala atau fenomena alam yang ditunjukkan materi tersebut.

 

A. Fisika sebagai Produk Ilmiah

Secara alami, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia senantiasa berinteraksi dengan alam sekitarnya. Interaksi yang dilakukan manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya itu akan memberikan pengalaman-pengalaman dan kemudian menjadi pengetahuan yang bermanfaat. Oleh para ilmuwan, pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh dari hasil interaksi manusia dengan alam sekitar tersebut, didata, dikumpulkan, dan disusun sedemikian rupa sehingga diperoleh suatu ilmu pengetahuan yang terdiri atas kumpulan pengetahuan (a body of knowledge). Kumpulan pengetahuan yang menyusun fisika dapat berupa fakta, konsep, prinsip,hukum, teori, model, dan formula (rumus).

Berikut ini uraian tentang kumpulan pengetahuan yang menyusun fisika :

1.    Fakta adalah keadaan yang sesungguhnya dari suau benda atau fenomena alam yang tertangkap oleh indera manusia dan diakui oleh banyak orang ( umum ) sebagai suatu kenyataan. Contoh –contoh fakta dalam fisika : karet bersifat elastis ( lentur), baja bersifat kaku dan keras, besi tenggelam dalam air.

2.   Konsep adalah gagasan atau abstraksi dari suatu benda atau fenomena alam yang mempunyai sifat atau simbol tertentu. Konsep berfungsi sebagai penghubung antara suatu fakta dengan fakta lain yang saling berhubungan. Contoh-contoh konsep dalam fisika : volume zat cair tetap tetapi bentuknya mengikuti wadah yang ditempatinya; kecepatan adalah perubahan posisi benda tiap satuan waktu.

3.   Prinsip adalah pola umum (generalisasi) dari hubungan antara konsep-konsep yang berkaitan. Contoh-contoh prinsip dalam fisika : benda memuai ketika dipanaskan dan menyusut ketika didinginkan.

4. Hukum adalah prinsip yang bersifat spesifik dari kebenarannya telah diterima karena kebenarannya telah teruji secraa konsisten dan didukung oleh bukti-bukti secara ilmiah. Contoh-contoh hukum dalam fisika : energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan tetapi dapat dirubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain ( hukum kekekalan energi ).

5.  Teori adalah kerangka yang lebih luas (generalisasi) dari berbagai prinsip yang berhubungan. Contoh-contoh teori dalam fisika : Teori atom Rutherford (atom tersusun atas inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif).

6.   Model adalah representasi dari suatu benda atau sistem yang dibuat sebagai visualisasi untuk memudahkan pemahaman terhadap suatu benda atau fenomena alam tertentu.

7.     Rumus atau formula adalah pernyataan matematis dari suatu fakta, konsep, prinsip, hukum, atau teori yang menggambarkan hubungan keterkaitan antara variabelvariabel yang menggambarkan benda atau fenomena alam tertentu.

 

B. Fisika sebagai proses ilmiah

Fisika sebagai proses ilmiah berkaitan dengan cara kerja para ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan-pengetahuan yang menyusun fisika. Dalam hal ini pengetahuan-pengetahuan yang dalam fisika tersebut diperoleh melalui suatu cara penyelidikan (a way of investigating) terhadap suatu fenomena, seorang ilmuwan dituntut melakukan sejumlah proses sains secara terampil. Adapun proses sains yang harus dilakukan oleh seorang ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah tersebut meliputi :

1.  Mengamati (observasi), yaitu melakukan kegiatan yang melibatkan panca indera (melihat, mendengar, merasakan, meraba, mencium ) terhadap suatu benda atu fenomena alam yang diselidiki.

2.  Menggolongkan (mengklasifikasikan), yaitu memilah berbagai benda atau fenomena alam berdasarkan persamaan sifat atau karakteristik nya sehingga diperoleh kumpulan sejenis dari benda atau fenomena alam yang diselidiki.

3.   Melakukan pengukuran, yaitu membandingkan besaranbesaran tertentu dari suatu benda atau fenomena alam dengan besaran lain (sejenis) yang ditetapkan sebagai satuan.

4.    Mengajukan pertanyaan, yaitu membuat pertanyaanpertanyaan terkait benda atau fenomena alam yang diselidiki dan mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dapatdijawab melalui penyelidikan ilmiah.

5.   Merumuskan hipotesis, yaitu menjelaskan pengamatan dalam terminologi konsep dan prinsip serta menggunakan penjelasan untuk membuat prediksi fenomena yang diamati

6.     Merencanakan dan melakukan penyelidikan (percobaan), yaitu membuat rancangan kerja ilmiah untuk memperoleh sejumlah data dan kemudian melakukan kerja ilmiah sesuai rancangan tersebut.

7.    Menginterpretasi dan menafsirkan data atau informasi, yaitu melakukan analisis data, melakukan generalisasi, menarik kesimpulan, serta membuat prediksi berdasarkan pola atau acuan tertentu.

8. Mengkomunikasikan,yaitu menyampaikan hasil percobaan atau penyelidikan dengan menggunakan cara dan media yang tepat.

 

C. Fisika sebagai Sikap Ilmiah

Fisika sebagai sikap ilmiah berkaitan dengan cara berpikir (a way of thinking) seorang ilmuwan dalam dalam melakukan proses sains untuk memperoleh sejumlah pengetahuan.

 

METODE ILMIAH

Hakikat fisika salah satunya adalah proses ilmiah. Dalam hal ini proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti-bukti fisis (data empiris) disebut metode ilmiah dengan kata lain, metode ilmiah juga diartikan sebagai proses berfikir untuk memecahkan masalah secara sistematis, empiris dan terkontrol.

Metode ilmiah dilakukan melalui serangkaian tahapan atau langkah yang terurut dan terkontrol. A. Langkah-langkah metode ilmiah dapat dijelaskan sebagai berikut :

·       Observasi Awal

Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman, berbagai sumber ilmu pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.

Ø  Gunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview, dll

Ø  Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti, insinyur, dll

Ø  Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik.

 

·       Mengidentifikasi Masalah

Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak. Sebagai contoh: Bagaimana cara menyimpan energi surya di rumah?

Ø  Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas.

Ø  Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.

Ø  Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen.

 

·       Merumuskan atau Menyatakan Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.

Ø  Gunakan pengalaman atau pengamatan lalu sebagai dasar hipotesis

Ø  Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen

 

·       Melakukan Eksperimen

Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen: variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. Varibel bebas merupakan variabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.

Ø  Usahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen

Ø  Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan

Ø  Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil.

Ø  Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.

 

·       Menyimpulkan Hasil Eksperimen

Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis. Alasan-alasan untuk hasil eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis termasuk di dalamnya. Jika dapat dilakukan, kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut. Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:

Ø  Jangan ubah hipotesis

Ø  Jangan abaikan hasil eksperimen

Ø  Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai

Ø Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian

Ø  Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen.

 

DAFTAR PUSTAKA

e-Modul Fisika 2019 Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar